Gue ingin mencari hal baru yang berbeda, dan gue pun mencoba banyak hal, dari mulai joget-joget sendiri depan kaca, tapi gue sadar pada saat gue menari lebih terlihat mirip cacing yang lagi menggeliat kepanasan saat terkena panas matahari. Oke gue mulai mendalami bidang yang lain, menyanyi. Fufufu~
Untuk bidang yang satu ini harusnya tak begitu sulit gue pikir. Saat SMA gue pernah ikut dalam ekstrakulikuler Paduan Suara. Tapi hal yang salah adalah, gue lupa kalo dulu gue adalah salah satu masalah utama dalam Paduan Suara tersebut karena suara gue yang larinya suka kejauhan. Bukan. Bukan hanya fals, tapi salah satu hobby gue yang suka berimprovisasi saat bernyanyi. Saat mulai bernyanyi gue suka lupa daratan. Gue mulai bernyanyi dengan suara lantang, gak sadar lama-lama maju ke depan terus nyanyi-nyanyi sambil tepok tangan, maju ke penonton, ngajak nyanyi terus mulai joget-joget memanggil hujan.
*lirik ami*
Gue terancam dikeluarkan. Tapi seiring majunya perkembangan jaman, saat suara gue mulai menggangu konsentrasi yang lain, gue akan mulai memanfaatkan teknologi “lipsing.” Yak! Macem artis jaman sekarang, yang kalo nyanyi dengan modal cuap-cuap aja. Hidup gue selamat!
Sebagai warga Negara yang sayang akan bangsanya. Gue gak mau melihat bangsa ini semakin terpuruk dangan lahirnya orang-orang baru yang tidak berkompeten dalam bidangnya. Hanya menambah kegelisahan masyarakat dengan munculnya suara-suara gaib yang menghiasi panggung musik Indonesia. Gue mengurungkan niat gue untuk jadi penyanyi. Oke! Gue akan beralih menjadi MODEL! Gyaahahahaha~
Saat pertama kali gue mempublikasikan diri untuk menjadi model. Ini berdampak pada oarng-orang di sekitar gue. Ada yang tobat, tiap hari tahajud biar gue di beri pencerahan oleh Yang Maha Kuasa, ada juga yang melakukan hal nyata dengan berniat membawa gue ke pskiater. Banyak juga tanggapan yang menohok ke hati.
“mut, tinggi lo sama pohon toge aja masih tinggian pohon toge!”
“mau pake hak setinggi apa mut? Lah pake hak 10cm aja tinggi lo masih jauh dibawah gue.”
“astagfirlohhalazim aja deh ………”
Keadaan sekitar belum mendukung. Oke gue akan menunggu saat yang tepat untuk beralih ke dunia permodelan mengikuti kakak gue, Dian Sastro!
Perenang!!!
Yeah, ini olahraga yang terlihat mudah, hanya kecipak-kecipuk. Mangap-mangap. Yak! Tak ada masalah yang berarti.
The problem is here! *jengjeng*
Gue gak punya nafas yang panjang. Dan postur tubuh gue yang menghambat gue untuk menjadi seorang modelpun menghambat gue untuk berpijak di kolam renang saat nafas sudah tak bersisa. Belom apa-apa udah megap-megap. Yang ada ague dikira ikan mujaer.
Yak! Gue pun beralih pada hobby orang-orang jaman sekarang yang menjunjung tinggi go green dan hidup sehat bersama sepeda. Tiap weekend gue menyempatkan diri untuk gowes. Apa susahnya naik sepeda? Tinggal genjot. Dengan Semangat membara gue pun langsung mencoba gowes ke Jalan Baru Djuanda. Melawati beberapa tanjakan dan turunan. Terus keliling Depok, dan berakhir dengan makan nasi uduk. Nikmatnya Dunia!
………………………..beberapa hari kemudian. Gue typhus! *tiktok*
Tubuh gue tak sekuat apa yang yang bnayak ingin gue kerjakan.
Entah sejak kapan gue jadi selemah ini. Niat menjaadi atlet pun sirna!
Gue mulai mencoba mengotak-atik laptop. Berharap bisa membuat aplikasi seperti anak-anak Indonesia yang lagi booming dengan karyanya di Dunia Ilmu Teknologi.
……………………beberapa saat di depan laptop, tiba-tiba kursor gak bisa di gerakin. Alamak nge-hang!
*nangis membabi buta*
*buka buku petunjuk*
*pencet-pencet*
*laptop hidup*
*shut down. Trauma*
Gue terdiam menatap layar kaca mencari jati diri. Gue melihat Pak Bondan yang dengan indah hidupnya diisi dengan makan makanan dan terus cuap-cuap komentar.
Aha!
Gue punya kelebihan disini. Gue yang bertubuh mungil ini, makan sebanyak apapun akan tetap pada keadaan dimana lemak tak menjadi daging (baca;kurus)
*ketawa setan*
Jadi perusahaan telivisi pasti akan lebih mendapatkan keuntungan karena tidak perlu menyiapkan program diet untuk artisnya agar tetap terlihat menarik di layar kaca. Oh yea!
Kehidupan tanpa masalah, seperti sayur tanpa garam.
Masalahpun datang, gue tak punya pencitraan yang baik terhadap rasa makanan. Gue berpengalaman makan sayur basi. Gue tidak dapat membedakan rasa makanan, sayur sop yang berasa asem pun gue lahap, gue pikir ini mungkin eksperimen mba tum (baca; tukang masak rumah gue) dengan membuat sop rasa sayur asem. Oke gue salah! Itu tetap makanan basi.
Walau sudah tak terhitung sudah berapa kali gue makan sayur basi, Alhamdulillah gue masih diberi kehidupan oleh Yang Maha Pengasih dan Penyayang.
Gue tidak mungkin membohongi public. Sekali lagi gue pun mengurungkan niat gue untuk eksis di layar kaca.
Sebagai mahasiswa yang kuliah di jurusan adm bisnis, gue harus menjunjung tinggi almamater yang ada. Salah satu alasan gue mengambil jurusan ini, karena mengikuti sunah Rasul yang mencari nafkah dengan berwirausaha. Gue berniat setelah Lulus dari Diploma 3 dapat berwirausaha. Amin.
Tapi entah kenapa cita-cita gue jaman kecil mulai menghantui lagi. Gue ingin sekali menjadi seorang journalist!
Berwawasan luas, cerdas,cantik, dan menarik.
Gue mulai menyukai dunia menulis sejak sd. Gue, kertas, pensil, dan penghapus adalah rangkaian yang tidak dapat dipisahkan.
Hal ini mulai menggelisahkan hati.
Apa mungkin basic ilmu yang gue ambil sekarang berguna nantinya kalo gue berniat mewujudkan cita-cita masa kecil gue?
……………………… gue sadar gue gak bisa lepas dari menggambar. Menulis. Dan berekspresi di dalamnya.
Jadi sebenarnya yang gue cari selama ini adalah hal yang sudah melekat erat di diri gue. Gue mencari sesuatu yang tak perlu dicari.
*sadis*
Dengan sebuah pencarian yang panjang malah semakin menyadarkan gue.
I love drawn sooooooo much!
Dalam gambar, gue berekspresi dengan jujur. Saat lisan gue berkata tidak. I beggin to drawn and I know that my heart want. Gambar gue gak pernah berbohong. Gue selalu menoba menggambar dengan jujur. Ada yang pernah bilang, “temukan lentera jiwamu.” Yang kamu lakukan belum tentu kamu di masa depan. Tapi apa yang kamu pikirkan, adalah kamu yang sebenar-benarnya di masa depan! Jadi ketahuilah apa yang kamu suka, dan lakukanlah! Bila bingung, Tanya pada hatimu “Apa yang membuatmu rela tidur terlambat dan bagun pagi? Hal apa yang membuatmu berkutat lama dan lebih peduli dengannya daripada dirimu sendiri.” Hal itulah yang kamu inginkan!
Bicara soal cita-cita. Gue punya banyak impian dan cita-cita di dalamnya. Sebaik-baiknya air yang mengalir, akan lebih baik air yang diarahkan. Air yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan orang banyak!
Gue ingin menjadi manausia yang kompeten. Tidak hanya sekedar bisa. Gue ingin bisa membuat gambar yang lebih menarik, membuat cerita yang dapat menginspirasi orang banyak. Berinovasi dalam membuat komik. Membuat tulisan yang bermanfaat dan mengandung unsur mendidik. Gue ingin menjadi seorang guru. Walau bisa dibilang salah menyelam. Tapi orang pun dapat menyelam sambil meminum air.
Yang ada di depan mata akan terus gue jalani dengan penuh tanggung jawab dan rasa cinta.
Untuk apa menjadi seorang yang biasa saat kita bisa menjadi luar biasa! Orang bisa melakukan satu tanggung jawab dan pekerjaan, namun kita bisa lebih dari itu.
Bila gue belum bisa menjadi seorang guru, pengalaman hidup gue sudah menjadi guru untuk gue sendiri. Dan kelak akan gue berikan ke anak-anak gue. Pelit ilmu tak ada gunanya! Gue pernah merasakan sulitnya memahami matematika, dan beruntunglah gue punya teman-teman yang baik hati. Selama kita bisa lakukanlah!
Mengutip dari salah satu tulisan ……..
“BILA INGIN MENGENAL DUNIA, BACALAH! DAN BILA INGIN DIKENAL DUNIA, TULISLAH!”
Emang karena gue yang daritadi maunya eksis terus. Yaa wassalam -___-
So, gue gak akan berhenti menulis. Dan ………….gue akan tetap menggambar.
Gue belajar untuk tidak membohongi diri gue sendiri. Lakukanlah dengan sebaik mungkin! Total di segala bidang!
Sekian. Terimakasih.
*Muthia Mara
Minta sarannya dong temen-temen, dalam hal menulis. Makasih yaa!